Seleksi Y. Salukh
Kupang, Pelopor9.com – Selalu bekerja tepat waktu, dan setiap penugasan yang diberikan kepadanya dikerjakan dengan penuh tanggungjawab. Itulah kesan pertama bagi seorang Leksi Y. Salukh. Wartawan Victory News (VN), salah satu media cetak di NTT yang terbit pada Februari 2012, dengan tagline Jujur dan Cerdas.
Ditugaskan pertama kali, sebagai wartawan di Desk Kota Kupang. Pindah ke Sumba Timur dan kembali ke Kota Kupang. Setelah itu dipindahkan lagi ke Kabupaten Kupang, lalu ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Disana dirinya, berjuang bersama masyarakat yang ingin menyelamatkan alam dari investor mangan.
Pada tahun 2018, dirinya kembali ditugaskan di Kota Kupang. Namun kecintaannya terhadap daerah kelahirannya, sangat tinggi dan ingin berjuang terus bersama masyarakat disana. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi salah satu kompetitor pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di Kabupaten TTS.
Dia memilih, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebagai kendaraan politiknya saat itu. Dan akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 TTS. Sebagai seorang kulitinta, dirinya tetap menjalankan tugas peliputannya di Kota Kupang, sambil merampungkan semua berkas sebagai syarat pencalonan sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg).
Semua proses menjadi syarat seorang Caleg, sudah dipenuhinya dan ditetapkan oleh KPU TTS dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Caleg dari PKB pada Dapil 3 TTS. Pada tanggal 19/7/18 paginya, seperti biasa mengantarkan istrinya ke jalan umum untuk menumpang angkutan umum ke tempat kerja.
“Setelah saya pulang dari antar istri. Tiba di rumah, ada tante Yuni Silvia yang adalah ipar istri dan teman caleg satu partai beda dapil. Sekejap, saya merasa pusing akibat hipertensi karena malam sebelum makan ikan kering campur tomat hasil kerja sendiri. Ujar Leksi bercerita tentang kisahnya yang jatuh sakit tahun 2018 lalu, kepada media ini melalui pesan WhatsApp pribadinya, Kamis (12/8/21).
Dikisahkannya, berawal dari pusing tersebut, tidak sadarkan diri. Namun, puji Tuhan sebelumnya sempat menelpon kepala bidang pencegahan penyakit di Dinas Kesehatan kota Kupang ibu Sri, yang biasa di sapa Ma Sri. Meminta bantuan, Mobil ambulance Brigade Kupang Sehat(BKS) guna menjemput dari rumah ke rumah. Kedatangan mobil, sempat terlambat beberapa jam.
“Tapi puji Tuhan, dengan pertolongan Ma Sri, mobil ambulance bisa mengantar ke Rumah sakit dan setiba di rumah rumah sakit, mengalami hal yang luar biasa dan menjerus ke kemaut. Selama 9 hari di rumah sakit, tidak sadarkan diri (Koma)”ujarnya.
Sejak itu, mengalami kelumpuhan bagian kiri karena terserang stroke, akibat penyumbatan pembuluh darah . Semua itu terjadi, menurutnya atas anugerah Tuhan Yesus. Selama terbaring ditempat tidur akibat lumpuh tersebut, Istrinya dibantu oleh seorang tanta yang tulus membantu menjaga dan merawatnya.
“Anugerah Tuhan Yesus luar biasa, Kehadiran Tante Yuni, kalah itu di rumah sangat membantu, sekalipun Muslim tapi bisa membantu disaat saya pusing dan tidak sadarkan diri"”ujarnya lagi bersaksi.
Sebab menurut Leksi, apabila tanta Yuni saat itu tidak ada. Mungkin saja kesaksian yang disampaikan dari atas tidak akan ada. Perjalanan sejak 2018, sampai saat ini penuh cerita dan kasih Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan dirinya.
Kelumpuhan yang dideritanya, sungguh membuatnya sangat menderita. Dimana, saat bangun tidur banyak hal terjadi, salah satunya perasaan tidak karuan. Hal yang menyenangkan adalah, disaat tidur dan makan dengan kecap manis dan ketika dekat dengan Tuhan melalui doa Bapa Kami .
bawaan penyakit tersebut menurutny, adalah rasa kangen muncul dengan tiba-tiba, terhadap sejumlah teman yang semasa sehat. Karena kesibukan, mereka tidak bisa bertemu denganya dan sejak jatuh sakit, telpin selulernya rusak. Semua nomor kontak hilang, sehingga sulit untuk berkomunikasi walau hanya sebentar.
“Rasa rindu itu muncul, selalu pedomani pelayanan Rasul Paulus yakni berdoa dan bersyukur. Sehingga orang - orang yang di doakan. Muncul secara tiba-tiba tanpa ada janjian. Tapi ada juga sakit hatinya, banyak yang janji untuk jenguk tapi tidak penuhi janji” ujarnya.
Mereka yang dulu, akrab dan dianggap saudara bahkan dan sama-sama mersakan suka dan duka tetapi tidak pernah muncul. Sdangkan yang tidak akrab, muncul berulang kali. Seperti KK Ibu Dewan Kabupaten Kupang Ira Seubekum.
Di lain itu penyakit yang dialami mengakibatkan daya ingat lemah dan semua hal dilupakan, tapi berkat anugerah Tuhan Yesus melalui pergumulan dan doa "Bapak Kami" setiap jam. Syukur, dengan berdoa mendapatkan keteduhan hati dan perasaan.
Selain itu, sebelim jam diinding berbunyi, selalu membaca Alkitab sebagai pengantar, dari pagi sampai jam 12 siang membaca Perjanjian Lama. Setelah jam 12 siang, lanjut membaca Perjanjian Baru dan sudah dibaca berulang-ulang sebanyak 12 kali. Sementgara, Perjanjian Lama, kali ke 4 dan baru masuk Mazmur di bulan Mei, saat tulisan ini di tulis.
Sungguh merasakan, anugerah Tuhan luar biasa karena dengan mengalami sakit, bisa lebih dekat dengan Tuhan Yesus lewat doa dan baca Alkitab. Selain itu, setiap momentum hari raya sering meminta kado kepada Tuhan Yesus.
Setelah sakit, dirinya tidak lagi melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang jurnalis, tetapi pada tahun 2020, dengan semangat yang masih ada dalam dirinya dan ingin agar bisa seperti sedia kala, menulis. Beberapa kali tulisannya diterbitkan oleh media, dimana dia bekerja selama masih sehat yakni VN.
Dirinya memanfaatkan waktu, ketika ada yang datang jenguk, dijadikannya sebuah tulisan baik itu sosok atau berita biasa. Tetapi dirinya, tidak lagi menulis, sekalipun masih punya kerinduan menulis, sejak diberhentikan oleh perusahaan pada tahun 2021 ini. (*/R-2)